Presiden Joko Widodo memuji kinerja petugas pajak dalam melayani wajib pajak mengikuti program tax amnesty dari jilid I sampai jilid III. Hingga 27 Februari 2017 total penerimaan tax amnesty mencapai Rp 112 triliun.
"Sekarang masuk ke tax amnesty. Kita tidak terasa sudah 8 bulan mengikuti amnesti pajak, sudah berjalan dan bulan Maret memasuki bulan terakhir dan selama ini saya tahu yang bertugas di lapangan terutama di Direktorat Pajak dan seluruh jajarannya betul-betul sudah menjadi pasukan yang pergi pagi pulangnya pagi," puji Jokowi di acara Farewell Party Tax Amnesty di JIE Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/2).
Acara ini dihadiri oleh para pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), sejumlah bankir dari Himpunan Bank-bank Negara (Himbara), Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), dan tamu undangan lainnya.
Selain itu Jokowi menyebut petugas pajak juga berdinas alias masuk kerja bergantian pada hari Sabtu dan Minggu. Karena sudah kerja non stop, Jokowi tidak sungkan memberikan apresiasi kepada para petugas pajak.
"Ya benar dan buka Sabtu-Minggu. Sabtu dan Minggu juga seperti apotik 24 jam. Kita perintah untuk buka ya buka sebab itu kesempatan baik. Saya ingin apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Dirjen Pajak beserta jajaran," paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga berkomentar mengenai realisasi penerimaan tax amnesty yang sudah mencapai Rp 112 triliun. Menurut Jokowi, nilai tersebut cukup besar dan Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang sukses menjalankan program tax amnesty dengan realisasi penerimaan negara cukup besar.
"Hasilnya sudah disampaikan, 27 Februari 2017 data yang saya terima ada Rp 112 triliun penerimaan amnesti pajak. Rp 112 triliun itu enggak ada negara lain yang seperti ini. Enggak ada," tegasnya.
Jokowi juga tidak mempermasalahkan dirinya yang kerap diajak Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mensosialisasikan program tax amnesty ke beberapa daerah.
"Enggak ada presiden yang dibawa kemana-mana untuk tax amnesty. Cari di dunia, di negara lain. Di Jakarta saya ngomong berapa kali mengenai amnesti, di Surabaya, Bandung, Semarang, Bali, Balikpapan. Bu Menteri sering tanya, ya capek, dipikir enggak punya capek," canda Jokowi.
Sedangkan mengenai angka realisasi total harta yang diungkap sebesar Rp 4.414 triliun, dengan surat pernyataan harta (SPH) yang diterbitkan sebanyak 707.641 dan wajib pajak yang ikut sebanyak 682.822, Jokowi mengatakan angka itu akan bertambah hingga akhir periode tax amnesty 31 Maret 2017 mendatang.
"Angka ini besar sekali dan SPH yang disampaikan 707.000. Tapi ini datanya bergerak terus dan saya berharap kerja sama yang terjalin dijaga terus," ucap Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar