Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan kembali kepada seluruh pelaku
usaha di sektor kelapa sawit untuk melihat kinerja keuangannya dengan
cermat.
Pada saat menjadi pembicara di acara Pertemuan Nasional Sawit Indonesia 2017, Sri Mulyani menyinggung mengenai penerapan program tax amnesty atau ampunan pajak yang tinggal menyisakan sekitar 2 bulan.
"Saya berharap juga kegiatan di perkebunan dan kelapa sawit bisa juga berkontribusi pada penerimaan pajak yang sesuai dan benar, saya masih ingin mengingatkan tax amnesty masih ada 2 bulan, dan banyak perkebunan dan anda, untuk mungkin perlu melihat kembali kinerja kuangan, mungkin ada aset yang perlu dilaporkan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Sri Mulyani mengaku, lebih baik para pelaku usaha di sektor perkebunan dan kelapa sawit membayar atau melaporkan pajaknya pada program tax amnesty, dibandingkan menunggu program ampunan pajak ini usai.
"Daripada kami lakukan enforcement pada Maret, dengan rate yang tidak lagi rendah," tambahnya.
Mantan Direktur Bank Dunia ini mengungkapkan, sudah menjadi kewajiban sebagai pejabat di sektor keuangan mengingatkan terus kepada seluruh masyarakat untuk membayarkan pajaknya.
"Kami mengingatkan ini karena kami bertugas kumpulkan peneirmaan pajak, bukan tugas yang menyenangkan mencari penerimaan, yang menyenangkan itu adalah tugas membelanjakan uang, mencari uang itu tugas tidak enak," tambahnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani meminta kepada seluruh pelaku usaha perkebunan dan kelapa sawit untuk mengelola keuangan dengan taat, artinya membayarkan seluruh kewajibannya kepada negara.
"Tentang fasilitas, insentif akan dilakukan, tapi saya akan tetap ingatkan agar bayar pajak yang baik," tukasnya.
Pada saat menjadi pembicara di acara Pertemuan Nasional Sawit Indonesia 2017, Sri Mulyani menyinggung mengenai penerapan program tax amnesty atau ampunan pajak yang tinggal menyisakan sekitar 2 bulan.
"Saya berharap juga kegiatan di perkebunan dan kelapa sawit bisa juga berkontribusi pada penerimaan pajak yang sesuai dan benar, saya masih ingin mengingatkan tax amnesty masih ada 2 bulan, dan banyak perkebunan dan anda, untuk mungkin perlu melihat kembali kinerja kuangan, mungkin ada aset yang perlu dilaporkan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Sri Mulyani mengaku, lebih baik para pelaku usaha di sektor perkebunan dan kelapa sawit membayar atau melaporkan pajaknya pada program tax amnesty, dibandingkan menunggu program ampunan pajak ini usai.
"Daripada kami lakukan enforcement pada Maret, dengan rate yang tidak lagi rendah," tambahnya.
Mantan Direktur Bank Dunia ini mengungkapkan, sudah menjadi kewajiban sebagai pejabat di sektor keuangan mengingatkan terus kepada seluruh masyarakat untuk membayarkan pajaknya.
"Kami mengingatkan ini karena kami bertugas kumpulkan peneirmaan pajak, bukan tugas yang menyenangkan mencari penerimaan, yang menyenangkan itu adalah tugas membelanjakan uang, mencari uang itu tugas tidak enak," tambahnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani meminta kepada seluruh pelaku usaha perkebunan dan kelapa sawit untuk mengelola keuangan dengan taat, artinya membayarkan seluruh kewajibannya kepada negara.
"Tentang fasilitas, insentif akan dilakukan, tapi saya akan tetap ingatkan agar bayar pajak yang baik," tukasnya.
https://finance.detik.com/industri/3412158/sri-mulyani-ajak-pengusaha-sawit-ikut-tax-amnesty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar